Kunjungan Komunitas Sepeda Tua Nganjuk
RADAR JOGJA – Paguyuban Onthel Djogja (Podjok) kedatangan tamu. 140 anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Nganjuk berkunjung ke Jogja. Bersama-sama, mereka melakukan mubeng nagari, ngonthel mengitari berbagai situs budaya di kota Jogja. Di antara anggota Kosti Nganjuk, terdapat Ketua DPRD Nganjuk Cholis Aji Fahmi.
Kosti Nganjuk tiba di Jogja, Sabtu (3/1) malam menggunakan dua truk untuk mengangkut sepeda, satu bus dan satu mobil pribadi. Para penggemar sepeda tua itu disambut oleh beberapa pengurus dan anggota komunitas Podjok.
Minggu pagi, mereka berkumpul di depan pagelaran Keraton Jogja, kemudian berkeliling. Rute yang dilewati antara lain Panggung Krapyak, Plengkung Gading, Tamansari, Pasar Ngasem, dan Kauman. Total, ada lebih dari 200 onthelis (pengendara sepeda) yang ikut mubeng nagari.
Komunitas sepeda tua di Nganjuk belum lama berdiri, baru sekitar dua tahun. Karena itu, mereka giat menimba ilmu dari komunitas sepeda tua yang lebih senior dengan mengadakan kunjungan langsung.
Ketua Kosti Nganjuk Cholis Aji Fahmi menilai, Podjok adalah komunitas yang berhasil mempopulerkan sepeda di kalangan anak muda. “Anggota Podjok banyak yang muda-muda. Tidak hanya orang tua, itu yang kami ingin ciptakan di Kosti Nganjuk. Sepertinya, kami harus banyak belajar dari Podjok,” tuturnya.
Mubeng nagari, menurut Fahmi adalah salah satu cara mengenali kembali warisan budaya yang ada. “Kita seperti wisata sejarah dengan mubeng nagari. Apalagi muter-muternya pakai sepeda, jadi tambah terasa aura nostalgianya,” tambahnya.
RADAR JOGJA – Paguyuban Onthel Djogja (Podjok) kedatangan tamu. 140 anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Nganjuk berkunjung ke Jogja. Bersama-sama, mereka melakukan mubeng nagari, ngonthel mengitari berbagai situs budaya di kota Jogja. Di antara anggota Kosti Nganjuk, terdapat Ketua DPRD Nganjuk Cholis Aji Fahmi.
Kosti Nganjuk tiba di Jogja, Sabtu (3/1) malam menggunakan dua truk untuk mengangkut sepeda, satu bus dan satu mobil pribadi. Para penggemar sepeda tua itu disambut oleh beberapa pengurus dan anggota komunitas Podjok.
Minggu pagi, mereka berkumpul di depan pagelaran Keraton Jogja, kemudian berkeliling. Rute yang dilewati antara lain Panggung Krapyak, Plengkung Gading, Tamansari, Pasar Ngasem, dan Kauman. Total, ada lebih dari 200 onthelis (pengendara sepeda) yang ikut mubeng nagari.
Komunitas sepeda tua di Nganjuk belum lama berdiri, baru sekitar dua tahun. Karena itu, mereka giat menimba ilmu dari komunitas sepeda tua yang lebih senior dengan mengadakan kunjungan langsung.
Ketua Kosti Nganjuk Cholis Aji Fahmi menilai, Podjok adalah komunitas yang berhasil mempopulerkan sepeda di kalangan anak muda. “Anggota Podjok banyak yang muda-muda. Tidak hanya orang tua, itu yang kami ingin ciptakan di Kosti Nganjuk. Sepertinya, kami harus banyak belajar dari Podjok,” tuturnya.
Mubeng nagari, menurut Fahmi adalah salah satu cara mengenali kembali warisan budaya yang ada. “Kita seperti wisata sejarah dengan mubeng nagari. Apalagi muter-muternya pakai sepeda, jadi tambah terasa aura nostalgianya,” tambahnya.